Senin, 04 Juni 2012

MANUSIA DAN HARAPAN

BAB XI

MANUSIA DAN HARAPAN

1. PENGERTIAN HARAPAN

Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda.Manusia tanpa adanya harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup.Orang yang meninggal sekali pun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu
sendiri.Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan kita.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.Jadi untuk  mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan
apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita ,maka harapan mengandung pengertian
tidak terlalu muluk: sedang kancita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan
cita-cita terdapat persamaan yaitu :
a. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
b. Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.


2. SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN

Setiap manusia yang jiwanya hidup pasti mempunyai harapan. Mengapa saya katakana
“yang jiwanya hidup” saja yang memiliki harapan??? Yah… karena akhir-akhir ini saya serig kali
menemukan manusia yang jiwanya mati. Lhoo? Coba lihat diberita-berita, entah di surat kabar,
televisi maupun internet, hampir tiap hari kita melihat dari sekian berita ada berita tentang orang
yang mencoba bunuh diri. Orang-orang yang demikian lah yang saya sebut jiwanya telah mati,
meski raganya masih segar bugar. Mereka tak punya lagi harapan. Nah, dalam kesempatan ini
saya mencoba untuk membahas penyebab setiap dari kita mempunyai harapan.

1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai
keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
1. Kelangsungan hidup (survival)
2. Keamanan (safety)
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
4.   Diakui lingkungan (status)
5. Perwujudan cita-cita (self actualization) 

3. PENGERTIAN DO’A
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara'
do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari
sesuatu yang memudharatkan
                                 

4. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang  berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran. Maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Adanya
jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri,
melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. 
Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu  dapat
dipercaya atau tidak.Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin
besar kepercayaan.

5.  KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya
mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya. Kepercayaan kepada
orang lain, dimana orang percayaterhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran
orang lain. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada
Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warganegara mempercayai
pemerintah / negara. Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya
kepadaTuhan.Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan
diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya.Usaha itubergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
a. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia.
d. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Sabtu, 26 Mei 2012

Manusia dan Pandangan Hidup


Pengertian ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita–citanya antaralain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
Usaha dan perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Kepercayaan dan keyakinan
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.[1] Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
1.      Mengenal yaitu suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti, disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
3.      menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
4.      Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
5.      Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya

Minggu, 13 Mei 2012

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB



A.      PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut kamus umum bahas indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, sehinggga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkeewajiban menanggung jawab, menanggung seegala sesuatunya atau memberikan jawab ddengan menanggung segala akibatnya
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yanbg di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

B.      MACAM – MACAM TANGGUNG JAWAB

a.       Tanggung jawab terhadap diri sendiri
b.      Tanggung jawab terhadap keluarga
c.       Tanggung jawab terhadap Masyarakat
d.      Tangggung jawab terhadap Bangsa dan Agama
e.      Tanggung jawab terhadap Tuhan

C.      PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuata baik untuk kepentingan manusia itu sendiri

a.      Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih, sayang. Hornat, atau satu ikatan dan semua itu di lakukan dengan ikhlas

b.     Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama, dari para kisah ulama atau nabi, manusia memperoleh tauladan.

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih tanpa ada perjanjian.

GAMBARAN KEADILAN HUKUM DI INDONESIA



 
Hukum di negeri ini bak seperti serdadu dalam perang
yang mana kekuasaan menjadi otoritas yang berperan
dalam mengaturnya. mengenai nuansa hukum yang
sangat bobrok merupakan gambaran bahwa keadilan
tidak ditegakkan oleh pemerintah.

hukum adalah
sebuah langkah yang kongkrit dalam menindak pelanggar hukum positif yang telah ditetapkan. penulis
teringat dengan pernyataan Pak Ruhut Anggota DPR RI
Politisi Partai Demokrat  dalam acara Talk Show
Indonesia The Iawyers Club yang mengatakan ”
jadikan Hukum itu sebagai Panglima”. realitas hari ini
banyak kasus-kasus Hukum yang tidak memihak masyarakat kecil entah dimana sudah keadilan yang
menyatakan semua Individu sama dimata hukum.
Sungguh sangat ironi hukum seperti tidak berdaya
dibuatnya karena tekanan dari kepentingan politik
yang memiliki kecukupan material.

Negara kita adalah
negara hukum tapi fakta non persidangan menjadi landasan materiil dalam mengungkap kasus-kasus
besar seperti Wisma Atlet maupun proyek Hambalang.
gambaran tentang informasi hukum seperti ini
membuat rakyat Indonesia tertawa menyaksikan
ketegangan yang terjadi ditataran elite. memang
hukum bukan sebuah landasan yang mampu membuat semua kalangan tunduk dan patuh. Namun, hukum
dibayang-bayangi oleh kepentingan elite-elite sebagai
aktor politik.
hukum menjadi sebuah konsep yang belum begitu
jelas di republik ini karena masih menganut tatanan
dari belanda jadi belum sepenuhnya adanya reformasi hukum. hal ini yang menyebabkan pelaksanaannya
semakin tersendat dan tidak seimbang padahal hukum
harus efisien dan akuntabel dalam menelusuri kasus-
kasus yang muncul dimasa sekarang. yang paling
memprihantikan ketika banyak dari kita menganggap
bahwa hukum itu bisa diperjual-belikan dan sangat riskan sekali. Memang hukum harus jadi panglima
namun kenyataannya malah sebaliknya karena terjadi
ketidakseimbangan antara Perundang- undangan yang
berlaku dengan penegak hukum dalam
pelaksanaannya.
Fenomnena yang berkembang bahwa Hukum seperti dikendalikan oleh kepentingan politik yang sarat
dengan konsepsi kekuasaan. Berbagai kasus besar
mulai tenggelam dengan isu-isu tentang kenaikan BBM
yang sebentarlagi akan dinaikan selanjutnya proses
hukum terhadap para politisi partai Demokrat yang
tersandung masalah korupsi. Permaasalahannya Negara kita adalah negara hukum karena aspek ini
diatas segala-galanya dan menjunjung tinggi segala
fakta dan bukti bukan mencari pembuktian atau
pembenaran pada acara Talk Show atau diskusi public
dibebrapa stasiun televise. Masyarakat pesimis jika
hukum dapat ditegakan seadil-adilnya bila kondisi aspek ini berjalan tidak sesuai rel yuridiksi itu sendiri
Harapan bagi aspek hukum jadikan semua dimatanya
jangan biarkan mata keadilan itu buta karena sebuah
kepentingan politik yang Oligarki. Berikan sosialisasi
yang sebenarnya mengenai aspek ini kepada publik
karena jika masyarakat paham maka akan bisa membangun hukum yang sesungguhnya bukan hukum
tebang pilih. Terakhir harapan dari subtansi tulisan ini
yaitu jadikan hukum sebagai kekuasaan tertinggi di
segala lini dan hormati keadilan jangan mencari
pembenaran jika memang terbukti bersalah semoga.